Seni Bertahan di Pandemi Covid-19 ala UKM di Jawa Tengah
jpnn.com, SEMARANG - Bertahan hidup tanpa harus merumahkan karyawan menjadi sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh para pelaku usaha di masa Pandemi COVID-19.
Ketika beberapa usaha makro banyak merumahkan karyawan, usaha kecil dan menengah (UKM) justru muncul dengan seni bertahan yang dimilikinya tanpa pengurangan karyawan.
Seni bertahan ala UKM itu tentu memiliki kunci, di antaranya terus berinovasi, pantang menyerah, dan bekerja dari hati.
Hal itu diperlihatkan oleh beberapa UKM di Jawa Tengah yang disambangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Minggu (6/9).
Di antaranya UKM Rajutan Nyonya, UKM Super Roti dan UKM Anindya Batik.
UKM Rajutan Nyonya milik Ratih Setya awalnya memproduksi karya rajutan berupa tas, dompet, dan taplak meja.
Di masa pandemi dia mampu bertahan setelah berinovasi dengan membuat terobosan berupa produksi masker rajut.
Sentra UKM yang dirintis dari tahun 2014 ini berada di Perum Dolog Indah nomor 15, Tlogosari Wetan, Pedurungan dan melibatkan ibu rumah tangga serta lansia.
Banyak UKM di wilayah Jawa Tengah yang berusaha tetap bertahan meski banyak tantangan ekonomi selama pandemi covid-19.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM