SENI...! Cara Anak Bung Karno Memukau Orang di Zaman Soeharto
Mauli membuka dengan dentingan piano nan melodis. Disambut gitar, bass dan bongo.
Dari kanan dan kiri panggung, beriringan sembilan orang dara. Berlelanggak-lenggok seraya mengumbar senyum, disertai sepuluh orang jejaka yang memainkan satu dua jurus silat.
Mendayu-dayulah lagu rakyat Bali, Janger olahan putra Bung Karno, diiringi padu padan alat musik tradisional dan alat musik barat.
"Teresa bau stamboel tempo doeloe atau komidi bangsawan," kenang Hayat.
Janger yang bersyair kritik sosial itu ditutup dengan pantun…
Boleh saja bersikap selalu ramah/bukanlah berarti bangsa kita murah/kalau kawan tak hati-hati/bisa punah budaya asli/kalau punah budaya asli/harga diri tak ada lagi/harga diri tak ada lagi/maka tak dapat berbangga hati.
Hadirin pun bertampik-sorai.
Si nona pembawa acara naik panggung. Melayangkan satu dua tanya kepada Rio Menayang, sang ketua kelompok. Lalu tentang beberapa hal kepada Guruh Irianto Soekarno Putra.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono