Seni Mural Di Melbourne Marak Dikomersialisasikan
Danish Chan mengatakan dia memahami mengapa seniman merasakan prihatin dengan kondisi apa yang terjadi sekarang ini, tapi dia secara keseluruhan dua sisi itu dapat berjalan bekerjasama.
"Selama artis bangga dengan karya-karya yang mereka buat, merek dimana mereka dilibatkan, hal itu tidak menggadaikan idealisme mereka."
Fungsi yang sudah tidak diragukan lagi – seni lukis mural telah membantu orang menemukan orang yang hilang.
Danish Chan mengatakan sebuah kampanye iklan yang baru-baru ini dimana perusahaannya terlibat yang diberi judul ‘Unmissables’ merupakan contoh sempurna bagaimana perusahaan dan seniman dapat berkolaborasi.
Dibawah program kampanye ini, orang-orang dapat mendonasikan sebuah dinding atau menutupi biaya pembelian cat untuk sebuah karya seni jalanan yang menggambarkan orang yang hilang.
"Betapa lebih baiknya penggunaan seni mural dalam membuat orang-orang memperhatikan orang-orang yang hilang di seluruh kota dengan menggunakan kota itu sendiri sebagai kanvas," katanya.
"Kami telah menemukan respons yang menakjubkan soal penggunaan seni mural dalam mengatasi hal klise seperti foto hitam putih dari orang yang hilang.”
Doyle mengatakan bahwa dirinya juga memahami kebutuhan seniman untuk mencari nafkah dan keinginan untuk bekerja sama dengan pemasar dan perusahaan periklanan.
"Iya, saya juga menjual seni mural saya, tapi saya berusaha untuk menjaga karya seni saya tetap berbeda.”
"Jika beberapa oknum ingin memiliki logo perusahaan mereka, saya senang melakukannya, tapi dengan sedikit peraturan yang adil."
Sejumlah seniman seni lukis jalanan atau mural senior di Melbourne mengkhawatirkan gerakan pemberontakan dan anti kemapanan dalam seni lukis yang satu ini sudah lenyap dikomersialkan.
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'