Seniman Aborijin Ini Berusaha Hidupkan Kembali Tradisi Mengukir Pohon

‘Dendroglyphs’ adalah karya seni yang luas, yang berukuran hingga tiga meter, diukir dari pohon eucalyptus.
Sebanyak 24 koleksi ‘dendroglyphs’ milik Warwick dibeli oleh Galeri Seni Mosman di Sydney.
Direktur galeri, John Cheeseman, mengatakan, tiang-tiang kayu itu telah dipamerkan permanen di luar galeri.
"Kami ingin memastikan bahwa hal pertama yang orang lihat ketika mereka datang ke Galeri Seni Mosman adalah seni Aborijin jadi ini adalah pernyataan yang megah," terangnya.
John mengatakan, karya seni yang besar itu sulit untuk bermanuver.
"Itu besar. Ketika kami pertama kali berbicara tentang hal itu, saya pikir itu akan menjadi proses yang sederhana tapi benar-benar membutuhkan crane dan segala macam praktek pengeboran," ceritanya.
Hanya sedikit ‘dendroglyphs’ yang tersisa
Beberapa ‘dendroglyphs’ tradisional masih bisa dilihat di Molong, dekat Orange di wilayah NSW, tempat di mana sesepuh Yuranigh dimakamkan.
Seorang seniman Aborijin asal New South Wales tengah menghidupkan kembali seni ukiran pohon yang telah hilang, yang biasanya digunakan untuk menandai
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana