Seniman Aborijin Ini Berusaha Hidupkan Kembali Tradisi Mengukir Pohon

Yuranigh adalah orang Wiradjuri yang bertindak sebagai pemandu untuk penjelajah Sir Thomas Mitchell pada tahun 1845.
Ketika Warwick sedang meneliti ‘dendroglyphs’, ia menemukan bahwa ada sedikit situs lain yang masih berdiri di NSW.
"Sebagian besar lainnya Anda akan menemukan mereka di museum," sebutnya.
Ia menjelaskan, "Mereka sudah hilang karena banjir, kebakaran, ada cerita tentang orang yang telah menebangnya dan menyimpannya untuk diri mereka sendiri. Mereka menempatkannya di rumah-rumah mereka."
Warwick mengatakan, ‘dendroglyphs’ adalah "seni yang hilang", itulah sebabnya mengapa ia berpikir ukiran pohon merupakan tradisi penting untuk dilestarikan.
"Tak ada yang, sejauh yang saya sadari, melanjutkan praktek ukiran dendroglyphs dalam waktu yang lama. Jadi ini adalah kesempatan untuk membawanya keluar ke tempat terbuka sebagai bahan pembicaraan, sebagai diskusi untuk mengakui dan mempromosikan seni Aborijin New South Wales," terangnya.
Foto-foto bersejarah dari ‘dendroglyphs’, yang diukir oleh budaya Aborijin di NSW Barat bisa dilihat di arsip Perpustakaan Negara Bagian New South Wales.
Seorang seniman Aborijin asal New South Wales tengah menghidupkan kembali seni ukiran pohon yang telah hilang, yang biasanya digunakan untuk menandai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana