Seniman Australia Ini Ingin Jadikan Kucing Liar Sebagai Makanan Nasional

Sebagai predator untuk berbagai macam satwa liar asli, diperkirakan mereka mengkonsumsi rata-rata lima vertebrata kecil sehari, termasuk reptil, mamalia dan burung.
Kaye mengatakan, menempatkan kucing liar sebagai salah satu kuliner nasional akan menjadi salah satu cara untuk membantu melestarikan satwa asli Australia yang rapuh.
"Masyarakat benar-benar harus menahan emosi mereka. Mereka harus menyadari bahaya kritis yang hewan ini sebabkan," tuturnya.
Menggambarkan rasa daging kucing liar sedikit seperti daging kelinci, penulis dan ilustrator ini mengatakan, satu hal yang dapat mempengaruhi opini publik tentang makan hewan liar adalah rasanya.
"Setiap hewan liar yang dijadikan makanan, mereka punya rasa yang sama sekali berbeda, hewan-hewan ini berkeliaran bebas dan mereka makan berbagai tanaman dan makanan," utara Kaye.
"Rasanya jauh lebih baik ... itu jauh lebih kaya," tambahnya.
Kaye berpendapat, hewan liar seharusnya dipertimbangkan sebagai sumber makanan potensial, termasuk kodok.
"Saya tak berpikir ada batasan. Saya mengatakan di program berita itu, bahwa kodok tak terlalu menarik minat saya dan saya kira itu berkaitan dengan racunnya,” kemukanya.
Pelukis dan penulis asal Australia, Kaye Kessing, muncul di program berita nasional, berbicara tentang keinginannya untuk melihat kucing liar berada
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia