Seniman Batak Kompak Siapkan Toba Literacy and Arts Festival
Seluruh seniman yang hadir dalam diskusi itu pun sepakat untuk untuk memajukan seni dan literasi di kawasan wisata Danau Toba. Caranya adalah dengan mencetak insan-insan kreatif di bidang seni dan literasi di sekitaran danau vulkanis terbesar di dunia itu.
Koordinator TLAF Hasudungan Sirait dalam diskusi itu mengutip data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tentang mayoritas wisatawan mancanegara yang pelesiran di Indonesia karena atraksi budayanya. Menurutnya, daya tarik budaya tak akan membuat wisman bosan.
“Kalau cuma wisata alam, danau, dua tiga malam orang pasti akan bosan. Tapi kalau kebudayaan, wisatawan akan betah berlama-lama karena menyatu dengan kehidupan masyarakat sekitar,” ujar Hasudungan.
Setelah diskusi di Jakarta, rencananya panitia TLAF akan menggelar diskusi di Medan yang dilanjutkan dengan workhsop pada Desember mendatang. Sedangkan puncak acara TLAF pada Maret 2018.(ara/jpnn)
Para seniman Batak merasa ikut terpanggil untuk membentuk ekosistem pariwisata di Danau Toba. Untuk itu, akan ada Toba Literacy and Arts Festival 2018.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Sambut Liburan Nataru, Parapat View Hotel Tawarkan Sensasi Keindahan Danau Toba
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- PSMTI dan Komunitas Batak Pekanbaru Nyatakan Dukungan untuk Agung-Markarius
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian
- Film 'Tulang Belulang Tulang' Siap Tayang di Bioskop