Seniman Diminta Tak Khawatir RUU Pornografi
Minggu, 05 Oktober 2008 – 08:28 WIB

Seniman Diminta Tak Khawatir RUU Pornografi
JAKARTA – RUU Pornografi gagal disahkan pada bulan Ramadan. Alasannya, partai-partai masih menjaring aspirasi masyarakat. Ketua MPR Hidayat Nurwahid menegaskan, RUU Pornografi yang sekarang dalam penggodokan itu tak akan menggusur hak-hak para seniman serta tradisi budaya yang ada. ”Salah besar kalau ada anggapan bahwa dengan adanya UU Pornografi, keberadaan kaum seniman serta tradisi-budaya di Nusantara akan tersingkir. UU Pornografi tak akan mempermasalahkan mereka, selama tak ada kesengajaan mengeksploitasi seksualitas. Jadi, seniman tak perlu khawatir,” tegas Hidayat. ”Ibu-ibu yang berpakaian kebaya, aneka pakaian tarian, serta suku-suku pedalaman yang berpakaian koteka, misalnya, tetap bisa menjalankan tradisinya itu. Tak benar, kalau dengan adanya UU tersebut, mereka lantas ditangkapi semua,” katanya.
Politikus asal Klaten, Jawa Tengah, itu mencontohkan, sejumlah pakaian adat di berbagai daerah, tarian, serta pakaian-pakaian adat lainnya tak masuk kriteria pembahasan UU Pornografi. Karena itu, lanjut dia, salah besar jika sampai muncul ketakutan yang berlebihan atas diberangusnya adat dan tradisi lantaran adanya UU Pornografi tersebut.
Baca Juga:
Doktor hadis alumni Madinah itu menambahkan, adanya UU Pornografi justru diharapkan melindungi dan menjamin anak-anak bangsa maupun kaum perempuan yang selama ini menjadi korban eksploitasi seksual. ”Kasihan generasi bangsa ini. Anak-anak kecil dan kaum perempuan selalu menjadi korban tindakan asusila karena derasnya pornografi. UU Pornografi lahir bukan tanpa alasan. UU tersebut juga lahir setelah melibatkan berbagai agama dan elemen bangsa,” terang Hidayat.
RUU Pornografi masih menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Beberapa seniman di Bali bahkan mengancam akan berdemonstrasi dengan bertelanjang badan jika UU itu sampai disahkan DPR. (rdl/oki)
JAKARTA – RUU Pornografi gagal disahkan pada bulan Ramadan. Alasannya, partai-partai masih menjaring aspirasi masyarakat. Ketua MPR Hidayat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wasekjen Pasbata: Praperadilan Ditolak Bukti Tak Ada Politisasi di Kasus Hasto
- Banyak Honorer TMS & Tidak Mendaftar PPPK 2024, Seleksi Tahap 3 Mendesak
- TKW Asal Serang Ini Bisa Pulang ke Tanah Air Berkat Bantuan Anggota DPR Fraksi PDIP
- Lemkapi Apresiasi Kepedulian Polres Rohul terhadap Anak Jalanan
- Kapolri Diminta Turun Tangan Tuntaskan Laporan Kasus Tanah Brata Ruswanda
- Vadel Badjideh Batal Makan Teri Kacang Buatan Ibunya, Ini Penyebabnya