Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
Faida menyampaikan karya ini adalah hasil dari pengalaman residensinya di Riwanua, tempat yang memberikan banyak inspirasi tentang bagaimana ruang dan kehidupan manusia
saling berkaitan.
"Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari Baku Konek, dan lebih dari itu, karya saya bisa dipamerkan di Jakarta Biennale 2024 yang merayakan lima dekade perjalanan luar biasa,” kata Faida dengan antusias.
Selain Faida Rachma, ada beberapa seniman Baku Konek di Jakarta Biennale, seperti Nani Nurhayati lewat karyanya Tepung-Pa-Tepung, Nabila Tabita dengan karyanya Bertukar Cerita, Widi Asari yang mengangkat seni menenun dengan judul Ingatan Kain Mama.
Kemudian, ada Zuraisa yang menggambarkan penyintas peristiwa DI-TII 1962 dengan judul karya Yang Liar, Yang Menghidupi, dan masih banyak lagi.
Seniman Perempuan di Baku Konek: Mengeksplorasi Seni dari Perspektif ‘Nurture’
Di perayaan Jakarta Biennale 2024 yang ke-50 tahun, sejumlah seniman perempuan dari program residensi Baku Konek tampil dengan karya-karya yang membawa perspektif unik, berangkat dari pengalaman dan sudut pandang mereka dalam merespons lingkungan serta budaya setempat.
Program Baku Konek sendiri melibatkan tujuh seniman perempuan yang hadir baik secara individu maupun kolektif, membawa karya-karya yang tak hanya ekspresif, tetapi juga mendalam dalam merangkai cerita dan memori kolektif.
Karya-karya seniman perempuan dalam residensi Baku Konek memiliki fokus tematik yang beragam, tetapi jika ditelaah, mereka cenderung membawa perspektif nurture—atau sikap merawat.
Sejumlah seniman perempuan dari program residensi Baku Konek tampil dengan karya-karya yang membawa perspektif unik di perayaan Jakarta Biennale 2024
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Hunian di Summarecon Crown Gading, Harga Mulai Rp 1,9 Miliar