Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
Setiap karya menggambarkan upaya untuk menjaga, merawat, dan mengingatkan akan hubungan manusia dengan lingkungan, alam, dan sesama.
Melalui perspektif ini, seniman-seniman perempuan tersebut menunjukkan kepedulian mendalam pada memori, kelangsungan hidup budaya, dan nilai-nilai sosial yang sudah lama melekat dalam masyarakat.
Faida Rachma sebagai salah satu seniman perempuan yang berani tampil secara individu mempersembahkan karya berjudul Non-linear Archives of Ephemeral Space.
Karya ini mengeksplorasi konsep ruang tinggal yang terus berubah seiring waktu dan kebutuhan penghuni.
Di rumah Riwanua, Faida mendokumentasikan perubahan tersebut dalam empat karya yang mengingatkan kita pada pentingnya keberlanjutan dan memori yang terbentuk dari sebuah tempat tinggal.
Karyanya sekaligus menyoroti bagaimana rumah bukan sekadar ruang fisik, tetapi bagian dari identitas dan tempat bertahan hidup.
Ruang Inklusif dalam Berkarya
Dalam keterangannya, tim Baku Konek menekankan program ini dirancang sebagai ruang inklusif yang terbuka bagi semua gender untuk berkarya.
Sejumlah seniman perempuan dari program residensi Baku Konek tampil dengan karya-karya yang membawa perspektif unik di perayaan Jakarta Biennale 2024
- Komunitas Bestie Till Jannah Perkuat Persahabatan Berlandaskan Nilai Islami Lewat Acara Spesial
- PKS Gelar Ngobrol Santai Seputar Budaya Bersama Para Seniman
- OCBD Hadirkan Hunian Pintar Bergaya Jepang, Ini Keistimewaannya
- Aku dan Warisan Ibu Kolaborasi Seni Tekstil & Padu Padan Batik Lawasan
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah