Senin Solar Habis, Bengkulu Lumpuh
Minggu, 25 November 2012 – 05:17 WIB
Menurutnya, bila krisis BBM terus terjadi salah satunya dampaknya yakni naiknya harga kebutuhan masyarakat di pasaran secara tajam. Sebab banyak truk pengangkut tidak bisa beroperasi. Termasuk truk pembawa barang dari luar, hampir dipastikan takut untuk masuk ke Bengkulu. Kalaupun dipaksakan membeli BBM nonsubsidi, tentunya akan membengkakkan biaya operasional. Termasuk juga untuk bus tranportasi jasa.
"Belum lagi kalau terjadi gejolak pengendara yang ada saat antrean. Bayangkan saja jumlah yang mengantre, terutama truk atau kendaraan besar," tandas Fraternesi.
Salah satu kebijakan strategis yang harus dilakukan Plt Gubernur Junaidi yakni melakukan penambahan kuota BBM untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun ini. Terlebih lagi persediaan BBM jenis solar subsidi hanya tersisa 200 KL (kilo liter) lagi. Itu dikuatkan dengan keterangan resmi dari Pertamina belum lama ini bahwa penggunaan solar subsidi per 15 November 2012 sudah mencapai 87.147 Kilo Liter (KL) dari kuota tahun 2012 di Provinsi Bengkulu sebanyak 88.265 KL. Padahal normalnya bila dibagi per bulan kebutuhan solar subsidi mencapai 7.355 KL dan kebutuhan per harinya mencapai 245,18 KL per hari.
"Mesti agak sulit, namun apa salahnya kalau dicoba dulu untuk pengusulan penambahan kuota BBM terutama solar subsidi ke pemerintah. Kalau tidak dikabulkan, ya mau tidak mau mesti menggunakan solar non subsidi," tambah Fraternesi.
BENGKULU - Antrean panjang kendraaan yang ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi hampir di seluruh SPBU di Provinsi Bengkulu. Terutama kendaraan
BERITA TERKAIT
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara