Senja Kala Manufaktur Otomotif Amerika Serikat, Tesla, GM dan Ford
jpnn.com - Menyusul General Motors dan Ford, manufaktur yang juga berbasis di Amerika Serikat yakni Tesla mengumumkan langkah pengurangan jumlah karyawan sekitar 7 persen atau 3.150 orang.
Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan margin dan profitabilitas.
Dalam sebuah surat elektronik yang dikirimkan ke karyawannya, bos Tesla - Elon Musk menyampaikan perusahaan sedang menghadapi tantangan yang sangat sulit untuk menjual produk-produk kendaraan listrik yang terjangkau untuk jangka panjang dan dalam skala besar.
Salah satunya, lanjut Elon Musk, perusahaan ingin meningkatkan produksi sedan Tesla Model 3, lansir CNBC International.
Keputusan PHK tersebut sejatinya bukan pertama kali. Tahun lalu Tesla juga sudah merumahkan ribuan pekerjanya atau sekitar 9 persen.
Keputusan pahit Tesla semakin melengkapi kondisi manufaktur otomotif asal Amerika Serikat semakin terlihat prihatin.
Sebelumnya, Ford juga mengambil langkah sama dengan memangkas sekitar 1.150 pekerja pada awal bulan ini. Pabrik mesin di Inggris dan fasilitas produksi Ford di Jerman menjadi korban.
Lebih menyedihkan lagi apa yang direncanakan General Motors sejak November 2018 lalu, menyetop 5 fasilitas produksi kendaraan mereka di Amerika Serikat. Di mana, imbasnya sekitar 14.000 pekerja akan dirumahkan.
Menyusul General Motors dan Ford, manufaktur yang juga berbasis di Amerika Serikat yakni Tesla mengumumkan langkah pengurangan jumlah karyawan sekitar 3.150 orang.
- Digelar Akhir November, GJAW 2024 Bakal Diramaikan 27 Merek Mobil, Ini Daftarnya
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru
- Tesla Memperkenalkan Prototipe Robotaxi Cybercab, Diklaim Hemat Biaya
- Tekan Biaya Pengembangan Mobil Listrik, Hyundai dan GM Bergandengan Tangan
- Mobil Listrik GM Kemungkinan Pakai Baterai Buatan Tiongkok
- Tesla Model 3 dan Model Y Dapat Peningkatan Teknologi Smart Summon