Senjata Kimia Syria Dipindah ke Perbatasan
Rabu, 25 Juli 2012 – 08:49 WIB
Sebelumnya, oposisi Syria merilis bahwa rezim Assad bisa mengerahkan senjata kimia dan biologi setiap saat jika terpojok. Dalam jumpa pers di Damaskus pada Senin lalu (23/7), jubir Kemenlu Syria Jihad Makdissi membenarkan kepemilikan senjata-senjata itu oleh pemerintahan Assad. Tetapi, dia membantah bahwa pihaknya akan menggunakan untuk menyerang warga sipil yang pro-oposisi.
"Setiap stok WMD atau senjata nonkonvensional lain yang dimiliki oleh Republik Arab Syria tidak akan pernah digunakan untuk melawan warga sipil atau rakyat Syria selama krisis ini maupun dalam kondisi apapun," ungkap Makdissi saat itu.
"Seluruh senjata tersebut terus dimonitor dan dijaga oleh tentara Syria. Senjata-senjata itu hanya akan digunakan jika ada agresi eksternal terhadap Republik Arab Syria," lanjutnya.
Pernyataan Makdissi itu dilontarkan setelah ada usulan dan wacana yang diajukan sejumlah negara soal perlunya intervensi militer dari luar untuk mengakhiri pertumpahan darah di Syria. Namun, Makdissi kemarin membantah dan mengklarifikasi kembali pernyataannya.
DAMASKUS - Kekhawatiran terhadap senjata kimia dan biologi serta senjata pemusnah masal (weapon of mass destruction atau WMD) yang dimiliki Syria
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan