Senjata Yubo
Oleh: Dahlan Iskan
Apa maksud I will do kita tahu. Tapi bagaimana merealisasikannya itulah persoalan besarnya.
Sepuluh hari lalu Biden juga ''melayat'' ke korban penembakan massal di Buffalo, bagian paling utara Amerika. Dan kini melayat serupa di bagian paling selatan negara itu. Bahkan di saat Biden ke Uvalde ini pun ada penembakan lainnya di Alabama.
Bisa jadi pekerjaan utama Biden nanti hanya melayat seperti itu. Dari utara ke selatan. Dari timur ke barat.
Tentu ada yang selalu bisa disalahkan. Dalam kasus Uvalde, yang diincar adalah Pedro ”Pete” Arredondo. Umurnya 50 tahun. Ia adalah kepala polisi sekolah distrik Uvalde.
Pete dianggap terlalu lambat mengambil keputusan. Kelak akan diungkap berapa dari 19 siswa yang tewas itu bisa selamat. Kalau saja Pete tidak lelet.
Siapa tahu di antara 19 itu sebenarnya ada yang belum meninggal. Ia hanya terluka. Akan tetapi terlalu lama tergeletak di lantai. Sekitar 1 jam. Sampai mati kehabisan darah.
Padahal doktrin keadaan krisis seperti itu tegas: lakukan ICE. Isolate, Catch, Evacuate. Pojokkan pelakunya. Ringkus pelakunya. Evakuasi korbannya.
Polisi sebenarnya sudah tiba di lokasi hanya beberapa menit dari peristiwa. Namun, yang didatangi pertama justru lokasi di depan rumah mayat. Di sebelah sekolah.
Salvador Ramos di Yubo pernah mengancam si wanita untuk diperkosa dan dibunuh, bahkan dia akan menembaki sekolah si wanita itu.
- Mampir Guyon
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Wanita Global
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri