Senjata Yubo

Oleh: Dahlan Iskan

Senjata Yubo
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sama sekali tidak terpikirkan siapa tahu sudah banyak yang tertembak dan masih bisa diselamatkan.

Itulah yang akan jadi pusat penyelidikan atas Komandan Pete. Padahal ia sudah mengikuti pelatihan intensif keadaan seperti itu. Ia sudah 25 tahun mengabdi di kepolisian.

Pete juga tahu aturan baru menghadapi peristiwa seperti itu. Langsung dobrak. Aturan baru itu dibuat sebagai koreksi cara lama. Terutama setelah terjadi penembakan serupa di pantai timur 10 tahun lalu. Agar tidak terjadi lagi.

Ternyata berulang. Bukan main kemarahan masyarakat Uvalde. Dan seluruh Amerika.

Rupanya perhatian Pete kini sudah terbagi ke bidang lain. Ia lagi ingin jadi politisi. Ia ikut Pilkada di Uvalde. Untuk menjadi anggota dewan kota. Sudah terpilih. Ia bisa segera berhenti dari jabatan komandan polisi di situ. Dengan pangkat kapten.

Latar belakang Ramos sendiri kian terkuak. Ternyata ia cukup aktif di medsos. Yakni, di Yubo. Yang 90 persen anggotanya anak berumur 25 tahun ke bawah.

Menurut Yobo ada 79 juta anak muda di medsos tersebut. Termasuk Ramos. Ramos juga sering live di Yubo. Anak berumur 18 tahun ini sering bicara mesum di situ. Live.

Juga sering mengancam lawan bicaranya. Khususnya wanita. Ia pernah mengancam si wanita untuk diperkosa dan dibunuh. CNN juga menulis Ramos pernah mengancam akan menembaki sekolah si wanita.

Salvador Ramos di Yubo pernah mengancam si wanita untuk diperkosa dan dibunuh, bahkan dia akan menembaki sekolah si wanita itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News