Sensasi Adrenaline dari Pencakar Langit Eureka
Senin, 09 Agustus 2010 – 09:48 WIB

Don Kardono, menunjukkan mesin antre di Lantai 88 Eureka Skydeck, Melbourne.
Anda pernah merasakan tubuh menjadi amat ringan? Seolah nge-fly, tanpa harus mengkonsumsi obat-obat psikotropika atau minuman keras? Di Melbourne, Australia anda cukup naik ke Eureka Skydeck 88, gedung tertinggi di tepian sungai Yarra yang dibuka sejak 11 Oktober 2006.
Don Kardono, Perth
Bangunan menjulang 300 meter, dengan arsitektur futuris dan asimetri itu berada di jantung kota Melbourne. Jalan kaki dari Perlement Squere, pusat nongkrong anak-anak muda di sana, hanya butuh 10 menit saja. Bisa melewati Victoria Brigde, atau bisa menyusuri Sungai Yarra, dan menyeberang dari jembatan khusus pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Gedung Eureka itu sudah kelihatan dari segala penjuru kota, karena dengan 89 lantai yang dimiliki, sudah tercatat sebagai gedung tertinggi di Melbourne. Lapisan emas 24 karat di 10 lantai teratas dipadu strip merah vertical, membuat gedung dengan 3.680 tangga itu makin mencolok. Papan nama Skydeck sudah terlihat begitu Anda menapakkan kaki di halaman gedung modern yang menjadi salah satu ikon kota itu. Tulisan Skydeck sendiri dibuat dengan kombinasi warna kuning dan hitam yang serasi.
Anda pernah merasakan tubuh menjadi amat ringan? Seolah nge-fly, tanpa harus mengkonsumsi obat-obat psikotropika atau minuman keras? Di Melbourne,
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah