Sensasi Gurih MSG: Antara Fakta Ilmiah dan Persepsi Masyarakat

Sensasi Gurih MSG: Antara Fakta Ilmiah dan Persepsi Masyarakat
Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) bersama Gerakan Fermentasi Nusantara dan PT Sasa Inti menggelar edukasi penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (11/12). Foto: Romaida/jpnn.com

"Monosodium Glutamat Adalah penguat rasa yang memiliki kandungan sodium 30 persen," kata Irvan.

Irvan Kartawiria menjelaskan kandungan sodium dalam MSG disebut lebih rendah dari garam.

Penggunaan MSG dinilai bisa dapat mengurangi pemakaian garam dan gula, sehingga masakan dianggap lebih lezat dan sehat.

"Lebih rendah dari garam dan bisa mengurangi pemakaian garam dan gula dalam resep untuk mencapai cita rasa yang lebih lezat dan sehat," tuturnya.

CEO PT Sasa Inti, Shiv Shagal berharap acara ini dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang MSG di masyarakat.

Dalam kesempatan ini, para peserta berkesempatan melakukan eksperimen rasa langsung untuk memahami proses melezatkan masakan dalam konteks kuliner.

Para peserta diajak mencicipi hidangan Asia seperti Sup Tom Yam dan Soto Betawi untuk merasakan langsung efek MSG dalam meningkatkan cita rasa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan industri MSG untuk memberikan edukasi berbasis fakta kepada masyarakat.

P2MI bersama Gerakan Fermentasi Nusantara dan PT Sasa Inti menggelar edukasi penggunaan Monosodium Glutamat (MSG).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News