Sentil China soal Rivalitas di Kawasan, Menlu Retno: Indonesia Sangat Khawatir
“Yang diperlukan dunia saat ini adalah wisdom dan tanggung jawab para pemimpin dunia agar perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia dapat terjaga,” tutur dia.
Tentang perdamaian dan stabilitas, Retno menekankan pentingnya menjaga kepercayaan (trust).
Indonesia juga menegaskan pentingnya China menjadi bagian dari kerja sama konkret pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Selain itu, penghormatan terhadap hukum internasional juga ditekankan oleh Retno, termasuk penghormatan terhadap UNCLOS 1982.
Selain itu, Indonesia mendorong penguatan kerja sama antara ASEAN dan China untuk ketahanan pangan.
Menurut Retno, upaya mewujudkan ketahanan pangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu memastikan rantai pasok pangan dalam jangka pendek dan memperkuat ketahanan pangan kawasan dalam jangka panjang melalui pendirian regional food emergency relief mechanism, investasi untuk inovasi pertanian, dan pengembangan strategi keamanan pangan.
Pertemuan ASEAN-China Ministerial Meeting itu dipimpin oleh Menlu Kamboja Prak Sokhonndan dan Menlu China Wang Yi.
Dalam pertemuan itu, diadopsi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-China, yang antara lain berisi aksi untuk menindaklanjuti ASEAN Outlook on the Indo-Pacific bersama China. (ant/dil/jpnn)
Menlu Indonesia Retno Marsudi juga menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dalam hubungan ASEAN-China
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Perkuat Kolaborasi ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 Hasilkan 5 Resolusi Strategis
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
- Piala AFF, Menpora: Kesempatan Emas Timnas Indonesia Mempersiapkan Diri jadi Kekuatan Besar di ASEAN