Sentil Mbak Puan, Andre Rosiade: Jangan Mempersepsikan PDIP Kalah Lalu Seakan-akan Sumbar Tak Pancasilais
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Andre Rosiade angkat bicara merespons pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang dinilai mempersepsikan Provinsi Sumatera Barat tidak mendukung negara Pancasila.
Pernyataan 'semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila' itu meluncur saat secara virtual mengumumkan calon gubernur-wakil gubernur yang didukung PDIP di Sumbar, Rabu kemarin (2/9).
"Pertama, saya tidak berprasangka buruk terhadap Mbak Puan, saya ingin berprasangka baik saja bahwa Mbak Puan menurut saya tidak ada keinginan mendiskreditkan Sumatera Barat atau masyarakat Minang," ucap Andre kepada jpnn.com, Kamis (3/9).
Kedua, kata ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini, sebagai orang yang lahir, besar dan menjadi anggota DPR RI mewakili Sumatera Barat, Andre ingin menegaskan bahwa Provinsi Sumatera Barat maupun masyarakat Minang adalah provinsi dan masyarakat yang Pancasilais.
"Bagi kami masyarakat Minang dan Sumatera Barat, Pancasila, UUD 1945, NKRI adalah final," tegas Anggota Komisi VI DPR itu.
Dia lantas mengingatkan Puan yang juga ketua DPR RI akan sejarah bahwa 3 tokoh dari 9 orang anggota Tim 9 yang merumuskan kalimat-kalimat Pancasila merupakan warga Minang. Mereka adalah Moh. Hatta, Moh. Yamin dan Agus Salim.
Selain itu, katanya, Sumatera Barat melahirkan banyak tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan. Bahkan salah satu dari dua Proklamator Kemerdekaan RI adalah warga Minang.
"Kakeknya Mbak Puan yang namanya Bung Karno tanda tangan proklamasi dengan Bung Hatta yang notabene orang Sumbar," ujar Andre.
Politikus asal Sumbar sekaligus ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang sentil ucapan Puan Maharani.
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi