Sentil SBY, Pasek Sebut Demokrat Kalah Cepat dari JK
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengeluarkan statemen pedas setengah menyindir terkait netralnya partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ini.
Ditemui wartawan di Gedung DPR, Pasek menyebut bahwa langkah ketua partainya itu sangat tidak populer. Diambil ketika komunikasi politik yang dilakukan Demokrat pemilik 10 persen lebih suara di Pemilu Legislatif, dikalahkan oleh Jusuf Kalla (JK).
Sehingga JK dipilih mendampingi Joko Widodo yang diusung poros koalisi PDIP sebagai calon presiden.
"Kan (netral) ini terbaik di antara yang terburuk, kalau boleh bahasanya itu. Pilihan yang sangat tidak populer secara politik, kenapa? Karena. PD yang punya 10 sekian persen bisa kalah dengan komunikasi politiknya Jusuf Kalla yang tidak memegang persentase gitu lho," kata Pasek, Kamis (22/5).
Anggota Komisi 8 DPR RI yang bakal berkantor lagi di Senayan sebagai anggota DPD RI, juga menyayangkap sikap partainya yang sampai sekarang tidak pernah menyampaikan permintaan maaf kepada 11 peserta konvensi calaon presiden partai Demokrat.
"Saya lihat sampai sekarang, belum ada permintaan maaf kepada peserta konvensi, maka saya pribadi sebagai kader PD meminta maaf juga, kepada tokoh-tokoh hebat, tokoh-tokoh besar yang masuk konvensi yang kemudian tidak mampu diperjuangan oleh Demokrat untuk berkompetisi dan berakhir begitu saja," tuturnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengeluarkan statemen pedas setengah menyindir terkait netralnya partai pimpinan Susilo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung