Sentilan Menohok Tito Karnavian kepada Para Gubernur

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para kepala daerah untuk tidak tergantung penuh pada dana transfer daerah.
Para kepala daerah harus melakukan inovasi untuk mendongkrak APBD-nya dari pendapatan asli daerah (PAD).
"Pemprov tolong kurangi ketergantungan pada dana transfer daerah. Sesuai data, 46 persen PAD menyumbang dana APBD. Sedangkan tingkat kabupaten/kota, hanya 15 persen yang PAD-nya menyumbang APBD," kata Tito dalam rapat koordinasi Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Jakarta, Selasa (25/11).
Mendagri Tito Karnavian juga meminta pemda jangan hanya cari aman saat menggunakan dana transfer daerah. Karena takut jadi temuan, banyak kepala daerah memilih uangnya disimpan di bank.
Dengan posisi uang disimpan di bank, lanjutnya, roda perekonomian tidak bisa berjalan. Apalagi mengembangkan dananya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kalau hanya bunga bank, ya enggak bisa dinikmati seluruh rakyat. Jadi pemda harus belanjakan dananya biar ekonomi bisa berjalan. Kalau jelas peruntukannya, tidak perlu takut ketimbang uangnya ngendap di bank," tuturnya.
Berdasarkan data Kemenkeu, kapasitas fiskal daerah provinsi terdiri dari:
Kategori sangat rendah berturut-turut : Gorontalo (0,171), Papua (0,179), Sulbar (0,189), Maluku Utara (0,252), Babel (0,264), NTT (0,275), Kaltara (0,282), Sultra (0,284) dan Sulteng (0,300).
Mendagri Tito Karnavian juga meminta pemda jangan hanya cari aman saat menggunakan dana transfer daerah.
- Surat Terbaru Kemendagri soal Gaji Bikin Guru PNS & PPPK Daerah Gembira
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Sekda Sumedang Sebut Pajak Air Permukaan PLTA Jatigede Potensial Tingkatkan PAD
- Sri Mulyani Pangkas Dana Transfer Daerah Rp 50,59 Triliun untuk MBG
- Mendagri Tito Ungkap Alasan Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta