Sentimen Penguatan USD Berlanjut, Kurs Rupiah Terimbas, Anjlok 35 Poin

jpnn.com, JAKARTA - Penguatan USD pada awal pekan perdagangan mempengaruhi nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta.
Pada awal pekan, Senin pagi (28/6) mata uang garuda melemah 35 poin atau 0,24 persen.
Pada pukul 10.16 WIB, rupiah menguat ke posisi Rp 14.460 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.425 per USD.
"Sentimen penguatan USD nampak bertahan di awal sesi Senin, didukung optimisme kembali membaiknya perekonomian di AS, dengan pelaku pasar menantikan laporan tenaga kerja bulanan AS yang akan dirilis di akhir pekan nanti," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Tim Riset Monex Investindo Futures menyatakan sentimen dari dalam negeri pun ikut menyeret kurs rupiah pagi ini, hal itu diakibatkan kasus baru Covid-19 yang terus meningkat.
Bahkan, hal itu masih akan jadi salah satu sentimen pergerakan kurs rupiah pekan ini.
Angka penularan harian Covid-19 kembali mencetak rekor baru pada Minggu (27/6) kemarin yaitu 21.342 kasus.
Sehingga total orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini mencapai 2.115.304 kasus.
Penguatan USD pada awal pekan perdagangan mempengaruhi nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta.
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Breaking News: Investor Frustrasi, Rupiah Tembus Rp 16.620
- Rupiah Hari Ini Menguat Efek Sentimen Negatif kepada USD
- Ekonomi Amerika Serikat Melambat, Rupiah Hari Ini Menguat
- Modal Asing Keluar Capai Rp 10 Triliun, Efek Danantara?
- Efek The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat