Sentra Paprika Pasuruan Tembus Pasar E-commerce

"Namun, pengembangannya harus mengikuti sistem budidaya yang di anjurkan oleh penyuluh. Oleh karena itu, kita minta penyuluh mendampingi agar petani tahu bagaimana menanam budidaya paprika yang baik. Selain itu, pengemasan pasca panen juga harus baik," ujarnya.
Dedi berharap budi daya paprika ini bisa lebih maju lagi dan bisa menyuplai pasar.
"Tentu kita juga berharap pendapatan petani yang mengelola komoditas ini juga meningkat pendapatannya. Apalagi pangsa pasarnya masih cukup besar, sekitar 60 persen. Harganya juga menarik dan tidak terlalu fluktuatif. Intinya, usaha budi daya paprika ini sangat menguntungkan," katanya.
Dedi mengatakan petani saat ini dituntut untuk menguasai on farm dan off farm.
"Petani tidak bisa lagi hanya tanam, panen, jual. Peningkatan produksi dan mutu paprika diperlukan perlakuan khusus dengan manajemen dan budi daya prapanen dan pascapanen di lapangan mulai dari tahap persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen hingga pemasaran”, ujar Dedi.
Salah satu petani paprika dari Kecamatan Tutur Ghosiyatul Wakhidah (36) mampu bangkit dari sulitnya ekonomi.
Ghosiyatul telah mengembangkan budi daya paprika aneka varian (merah, hijau, kuning, ungu) di tiga lokasi lahan dengan total luasan lahan 3.900 m2 dengan jumlah 12.000 tanaman.
Untuk omzet, budi daya paprika bertajuk Reagan Farm ini mencapai kisaran Rp 50.000.000 per bulan dengan jaringan pemasaran e-commerceTani Hub.
Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jatim, salah satu daerah penghasil paprika terbesar yang bisa menembus pasar e-commerce.
- Uang Miliaran Rupiah Milik Warga Pasuruan yang Viral Ternyata...
- Mengenal World ID, Verifikator Identitas Online yang Aman & Pribadi
- Master Bagasi dan Kemlu RI Perkuat Kolaborasi Nusantara Wave
- Transaksi E-Commerce Tembus Rp 512 Triliun, Pengguna Naik 12 Persen
- Dapat Dukungan Kemendag, Master Bagasi Siap Memperluas Pasar Ekspor Produk Indonesia
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo