Sentra Vaksinasi BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya

jpnn.com, JAKARTA - Sentra Vaksinasi BUMN di Surabaya siap untuk melayani kelompok lansia dan pekerja layanan publik di Jawa Timur.
Pembukaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang berlokasi di Kompleks Grand City Mall, Surabaya, Jatim, dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Minggu.
Ketua Satgas Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, Arya Sinulingga dalam keterangannya mengatakan, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN telah memberikan kontribusi nyata bagi penambahan jumlah lansia dan pekerja layanan publik yang divaksin.
"Untuk tahap pertama pendirian Sentra memang difokuskan di Pulau Jawa sebab empat dari lima besar daerah dengan jumlah lansia terbesar ada di Pulau Jawa," ujar Arya.
Arya mengatakan, banyak perusahaan BUMN juga beroperasional di Pulau Jawa sehingga jumlah pekerja layanan publik BUMN yang perlu divaksin tergolong besar.
Sentra Vaksinasi Bersama BUMN siap digelar lagi oleh Kementerian BUMN.
Sentra yang khusus melayani vaksinasi bagi lansia dan pekerja layanan publik akan dibuka di Jawa Timur, provinsi dengan jumlah lansia terbesar ketiga di Indonesia.
Penambahan Sentra yang kini berjumlah empat lokasi membuktikan komitmen kuat Kementerian BUMN yang menggandeng Kemenkes dan Pemda setempat untuk terus melakukan percepatan program vaksinasi nasional Tahap II dengan sasaran lansia dan pekerja layanan umum.
Sentra vaksinasi COVID-19 bagi lansia dan pekerja layanan publik akan dibuka di Surabaya.
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp
- PPUU DPD RI Lakukan Kunjungan Kerja di Jatim, Nih Agendanya
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Dilantik 20 Februari, Wali Kota Terpilih Surabaya Prioritaskan Entaskan Kemiskinkan
- Adhy Karyono Tetapkan Status Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim, Sampai Kapan?