Sentuhan Kartini dari Kaki Gunung Pangrango Menembus Pasar Dunia
Kopi dari hasil kebun mereka terus dijaga kualitasnya salah satunya dengan hanya menggunakan pupuk organik. Bahkan kopi produksinya telah mendapatkan sertifikasi dan mampu menghasilkan kopi sebanyak 100 kg saat panen raya.
“Kami tidak mau abal-abal. Minimal punya nilai plus dan tidak dibohongi tengkulak. Kini sudah ada Depkes dan sertifikat halal dari MUI tinggal mengembangkan lahan karena PO yang kami terima melebihi ketersediaan,” kata Nia.
Keunggulan kopi Sinagar tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti sebelum pandemi, kopi Sinagar telah diekspor beberapa kali ke Amsterdam, Australia dan Lebanon.
Nurma, para perempuan di kampung Sinagar dan perempuan lainnya di pelosok negeri, yang bervisi transformatif dan bergerak menembus sekat, merepresentasikan spirit Kartini maju dan berkeadaban. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Nurmadanis, perempuan penyuluh sosial sukses membebaskan petani Kopi Sinagar dari jerat tengkulak. Mendirikan kedai kopi, hingga ekspor ke Eropa.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- 4 Manfaat Rutin Minum Kopi, Bantu Cegah Serangan Depresi
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
- Dukung Industri Kopi Nasional, BNI Gandeng PMO Kopi & Kakao Nusantara
- 7 Khasiat Rutin Minum Kopi Tanpa Gula, Bikin Penyakit Ini Ogah Mendekat
- Jamkrindo Beri Mesin Kopi kepada Kelompok Petani di Kintamani