Senyawa Bromat di AMDK Tak Bisa Disepelekan

jpnn.com, JAKARTA - Ahli Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal meminta turun tangan terkait kandungan bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Pasalnya, bromat merupakan zat karsinogenik yang berdampak buruk bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
"Dugaannya kan ke kanker, (berdampak, red) ke alat-alat reproduksi dan juga pada gangguan lain pada sistem saraf ya," kata Zainal seperti dikutip di Jakarta, Jumat (23/2).
Bromat adalah senyawa yang berasal dari Bromida yang memang ada dalam sumber tanah air mineral. Namun, bromida berubah menjadi bromat setelah terkena proses ozonisasi.
Senyawa bromida yang berubah menjadi bromat bersifat karsinogenik atau beracun dan berpotensi dapat menyebabkan kanker. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut.
Zainal mengatakan saat ini kandungan dan bahaya Bromat masih belum menjadi perhatian serius di Indonesia. Padahal, air mineral merupakan kebutuhan primer yang hampir dikonsumsi setiap saat.
Saat ini juga belum ada penelitian mendalam terkait Bromat. Dia mengatakan, fokus pemerintah saat ini masih kepada kandungan mikroplastik, Etilen Glikol (EG) dan Bisphenol A (BPA).
"Senyawa brom itu ada di sumber air jadi kemungkinan ada di AMDK, kalau di wadah tidak ada ya," katanya.
Ahli Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal meminta turun tangan terkait kandungan bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Dinilai Baik untuk Masa Depan Bali
- Legislator Nilai Larangan Produksi AMDK di Bawah 1 liter Mematikan Industri
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- Program Desalinasi Gubernur Jateng Berhasil, 250 KK di Pekalongan Menikmati Air Minum Gratis
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri