Senyum Muda
Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 05 Maret 2024 – 07:59 WIB
Saya tunggu mereka selesai makan. Saya tidak mau menembak di saat angin belum reda.
Tetapi mereka seperti tahu pedalaman hati saya: berdiri lama di depan bengkel itu.
"100 real," katanya.
"Ok," jawab saya.
"Kenapa mahal?" tanya saya ketika mobil sedan Hyundai meninggalkan rest area.
"Buraydah masih lebih 50 km dari sini," jawabnya.
"Bukan itu?" tanya saya menunjuk sekelompok perumahan di kejauhan sana.
"Itu Bukhairiyah," jawabnya.