Seolah Melihat Langsung Pramoedya Ananta Toer Bekerja

Engel sudah memendam kekaguman pada sosok Pram sejak SMA. Saat dia menemukan Bumi Manusia teronggok di sudut perpustakaan sekolah. Dengan sampul putih tanpa gambar. ”Saya memang suka sejarah dan novel,” ujarnya.
Semakin dalam dia mengenal penulis Arus Balik itu, Engel merasakan kekagumannya terus bertambah. Apalagi, ketika membaca kisah bagaimana Pram menularkan semangat keindonesiaan kepada sesama tahanan di Pulau Buru.
Lewat cerita yang dia karang sendiri. Lalu, dia sebarkan dari mulut ke mulut kepada tahanan lain. ”Ini untuk menjaga semangat para tahanan yang sudah depresi,” katanya.
Selain itu, bagi Engel, Pram adalah simbol Bumi Manusia-nya Indonesia. Di luar negeri, semua orang sedang mempelajari Pram dengan serius. Engel ingin generasi muda Indonesia mau mengenal dan meneruskan perjuangan Pramoedya Ananta Toer.
”Jangan sampai lah yang pertama mengadakan pameran soal Pram itu bule,” katanya. (*/c10/ttg)
Engel Tanzil berhasil menggelar pameran pertama koleksi pribadi Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar Indonesia.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Seperti Kata Pramoedya, Menulis Adalah Bekerja untuk Keabadian
- Keluarga Pramoedya Puji Film Bumi Manusia
- Iwan Fals Sempat Takut Dipenjara Gegara Buku Bumi Manusia
- Demi Sosok Minke, Hanung Pukul Iqbaal Ramadhan