Seorang Aremania Ditangkap Karena Bawa Senjata Tajam
Sabtu, 09 Maret 2013 – 07:29 WIB

Kerusuhan suporter Bonek Persebaya di jalan Banyu Urip terjadi di atas jembatan Tol Surabaya-Gempol yang menunggu datangnya suporter Aremania Malang melewati jalan tersebut hinga dini hari. Aparat keamanan melakukan pembubaran massa dengan mengejar para pembuat riciuh. Suporter yang bentrok dengan aparat sempat mambakar satu Truk pengguna jalan Tol pada dini hari. (08/03/13) FOTO: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo juga langsung masuk di dalam bus itu untuk inspeksi. Selain itu dia berdialog dan berbincang dengan para pendukung Arema.
Baca Juga:
"Awalnya tidak ada yang mengaku pemilik sajam itu," kata Anom. Namun, dia menjelaskan bahwa bila tak ada yang mengaku maka polisi tak akan mengawal para suporter itu keluar dari kemacetan. Imbasnya, bus tersebut bisa jadi sasaran amuk massa yang telah memblokir di KM 6.
Para pendukung itu pun mengajukan nama Mohalli. Pemuda itu pun mengaku sebagai pemiliknya. Dia bersama tiga temannya, Jamal, Firdaus, dan Bahtiar dibawa polisi ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah penyisiran itu, beberapa polisi lantas mengatur agar bus itu bisa keluar dari kemacetan. Bus tersebut diarahkan kembali ke Gresik dengan pengawalan polisi. "Ternyata bus itu ketinggalan rombongan sebelumnya. Sopirnya tak tahu jalan alternatif ke Malang," kata Kapolsek Asemrowo Kompol Mustofa.
SURABAYA - Seorang pendukung kesebelasan Arema ditangkap oleh anggota Polsek Asemrowo. Pemuda bernama Mohalli, 24, warga Pakisaji, Malang itu ditangkap
BERITA TERKAIT
- Kabar Kurang Sedang dari Tim Bulu Tangkis Indonesia Menjelang Sudirman Cup 2025
- NBA Playoffs: Curry 31 Poin, Warriors Pukul Rockets
- Ucap Salam Perpisahan dengan Sabah FC, Saddil Ramdani Balik ke Indonesia?
- Perpisahan Pahit Kevin Diks dengan FC Copenhagen
- MotoGP 2025: Marc Marquez, Harmoni Pembalap Hebat dan Motor yang Tepat
- Pengakuan Blak-blakan Pelatih Madura United Seusai Laga Melawan Persebaya