Seorang Aremania Ditangkap Karena Bawa Senjata Tajam

Seorang Aremania Ditangkap Karena Bawa Senjata Tajam
Kerusuhan suporter Bonek Persebaya di jalan Banyu Urip terjadi di atas jembatan Tol Surabaya-Gempol yang menunggu datangnya suporter Aremania Malang melewati jalan tersebut hinga dini hari. Aparat keamanan melakukan pembubaran massa dengan mengejar para pembuat riciuh. Suporter yang bentrok dengan aparat sempat mambakar satu Truk pengguna jalan Tol pada dini hari. (08/03/13) FOTO: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo juga langsung masuk di dalam bus itu untuk inspeksi. Selain itu dia berdialog dan berbincang dengan para pendukung Arema.

"Awalnya tidak ada yang mengaku pemilik sajam itu," kata Anom. Namun, dia menjelaskan bahwa bila tak ada yang mengaku maka polisi tak akan mengawal para suporter itu keluar dari kemacetan. Imbasnya, bus tersebut bisa jadi sasaran amuk massa yang telah memblokir di KM 6.

Para pendukung itu pun mengajukan nama Mohalli. Pemuda itu pun mengaku sebagai pemiliknya. Dia bersama tiga temannya, Jamal, Firdaus, dan Bahtiar dibawa polisi ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Setelah penyisiran itu, beberapa polisi lantas mengatur agar bus itu bisa keluar dari kemacetan. Bus tersebut diarahkan kembali ke Gresik dengan pengawalan polisi. "Ternyata bus itu ketinggalan rombongan sebelumnya. Sopirnya tak tahu jalan alternatif ke Malang," kata Kapolsek Asemrowo Kompol Mustofa.

SURABAYA - Seorang pendukung kesebelasan Arema ditangkap oleh anggota Polsek Asemrowo. Pemuda bernama Mohalli, 24, warga Pakisaji, Malang itu ditangkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News