Seorang Bocah 7 Tahun di NTT Meninggal Dunia Digigit Anjing Rabies

Selain itu, di bagian punggung korban dicakar.
Nenek korban mengompres menggunakan air panas dan mengobati dengan olesan minyak kelapa.
“Setelah digigit korban sempat demam tiga hari, tetapi reda lagi demamnya, sehingga kembali ke Kota So’e dan kembali masuk ke sekolah. Di sekolah, guru membantu dengan mengoleskan luka korban menggunakan alkohol sehingga mengering setelah empat pekan,” kata Ria.
Akan tetapi, gejala rabies mulai muncul dan dirasakan korban pada 19 Juni 2023.
Diawali dengan sakit pinggang kiri dan di bagian perut, demam, kejang, mengigau, dan sulit tidur.
Menurutnya, korban sempat diurut, namun tak kunjung sembuh, sehingga dilarikan ke rumah sakit pada 25 Juni 2023 dengan gejala gelisah, sulit minum air, tidak bisa makan di sore hari, jika tertiup angin pasien menggigil kedinginan dan air liur terus mengalir.
“Anak ini digigit anjing pada April dan waktu itu belum tahu tentang rabies, selain itu juga tidak dilarikan ke RS untuk divaksin,” ujarnya.
Ria juga mengatakan lima orang korban yang digigit anjing rabies dan meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit untuk divaksin, sebab merasa gigitan itu biasa saja.
Seorang bocah berusia tujuh tahun meninggal dunia akibat digigit anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
- BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Buronan Kasus Penipuan Bermodus Janjikan Proyek Bendungan Ditangkap di Jakarta Selatan
- Pelindo Siap Dukung Pencegahan Stunting di Kota Kupang
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Bocah yang Jatuh ke Sungai Buha Manado Ditemukan Meninggal
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan