Seorang Perempuan Australia Pertimbangkan Gugat Bandara Qatar karena Tubuhnya Dipegang-pegang
Seorang perempuan Australia yang disuruh telanjang dan diperiksa seluruh tubuhnya di Bandara Doha (Qatar) sebelum terbang ke Sydney awal Oktober mengatakan sedang mempertimbangkan akan mengajukan gugatan hukum. Pemeriksaan itu dilakukan setelah penemuan bayi prematur di salah satu kamar mandi bandara.
Dua penumpang perempuan pesawat Qatar Airways QR908 mengatakan kepada ABC mengatakan mereka tidak tahu apa yang terjadi ketika seluruh penumpang perempuan dminta turun setelah adanya penundaan selama 3 jam tanggal 2 Oktober lalu.
Dua perempuan tersebut yang tidak mau disebut namanya tidak saling mengenal sebelum mereka naik pesawat.
Mereka sedianya akan meninggalkan Bandara Internasional Hamad (HIA) jam 20:30 malam, namun penerbangan ditunda selama tiga jam setelah adanya bayi yang lahir prematur ditemukan di kamar mandi bandara.
Menurut mereka, penemuan bayi ini tidak dijelaskan kepada penumpang sebelum mereka diperiksa.
Dua penumpang ini kemudian bersama yang lain disuruh turun dari pesawat dan dibawa dengan dua ambulans yang sudah menunggu.
"Tidak seorang pun berbahasa Inggris dan tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi. Menakutkan sekali," kata salah seorang penumpang perempuan tersebut.
"Semua kami 13 orang dan kami disuruh turun. Seorang ibu di dekat saya meninggalkan anaknya yang sedang tidur di dalam pesawat."
Seorang perempuan Australia yang disuruh telanjang dan diperiksa seluruh tubuhnya di Bandara Doha (Qatar) sebelum terbang ke Sydney awal Oktober mengatakan sedang mempertimbangkan akan mengajukan gugatan hukum
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat