Seorang Pria Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Serangan di Pusat Kajian Islam Melbourne 2016 lalu
Tidak ada ancaman bagi komunitas
Asisten Komisaris Kepolisian Victoria, Ross Guenther mengatakan ketiga pria tersebut terhubung dengan dugaan perencanaan serangan pada Desember 2016.
"Hal-hal yang menyebabkan mereka berada dalam tahanan saat ini adalah hal-hal yang kita duga melibatkan sebuah rencana untuk melakukan tindakan teroris di Melbourne sekitar periode Natal (2016)," katanya.
"Tindakan ini merupakan masalah yang cukup berbeda karena kami mengatakan ini telah dilakukan.
"Jadi mereka tidak bertindak dalam persiapan (tindakan teroris). Kami mengatakan ini adalah tindakan terorisme dan telah selesai dilaksanakan."
Asisten Komisaris, Ross Guenther mengatakan bahwa dampak dai serangan terhadap komunitas Muslim Syiah sangat penting.
"Ini mengganggu keseluruhan proses kohesi sosial yang sangat kita promosikan," katanya.
"Jadi saya pikir jika Anda melihat kembali metodologi di belakang ISIS, mereka benar-benar memecah belah, ini soal menciptakan perpecahan. Itulah yang sebenarnya dimaksudkan dari serangan ini."
Kepolisian Victoria telah mendakwa seorang pria dan berharap dalam waktu dekat akan menetapkan status yang sama terhadap dua pria lainnya, atas tuduhan melakukan serangan teroris yang ‘terinspirasi oleh ISIS " menyusul dilakukannya pen
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata