Seorang Suspect Masih Diobservasi

Seorang Suspect Masih Diobservasi
Seorang Suspect Masih Diobservasi
Tjandra menyebut, langkah antisipasi yang saat ini dilakukan umumnya dilakukan pada unggas sebagai media penyebar virus flu burung. Juga dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kontak fisik terhadap unggas-unggas yang sakit maupun mati mendadak. Tjandra menegaskan, penularan flu burung dari unggas kepada manusia tidak secara mudah terjadi.

Tahun lalu, di Indonesia terdapat 11 kasus flu burung. ’’Jumlah kasus di dunia dan Indonesia terus menurun. Puncaknya kasus flu burung di dunia terjadi pada 2006. Saat itu, di dunia ada 115 kasus dan di Indonesia ada 55 kasus di tahun itu,’’ bebernya.

Tjandra memastikan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) ke lapangan dengan tetap menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan maupun Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pengawasan terhadap mereka yang melakukan kontak dengan korban juga sedang diawasi dan sudah diberikan obat pencegahan. 

Pengawasan kepada suspect flu burung juga dilakukan dengan ketat. ’’Seperti contohnya satu anak yang dirawat di RS Persahabatan sekarang yang alhamdullillah hasil lab sampai sekarang adalah negatif. Analisa genetik virus kasus yang PCR plus juga dilakukan dengan seksama,’’ tandas Tjandra. Untuk pasien yang sudah positif, selain pasiennya ditangani intensif di rumah sakit, maka virusnya akan dianalisa secara molekuler untuk melihat ada tidaknya mutasi.

JAKARTA-Seorang suspect flu burung hingga kemarin masih menjalani observasi di Rumah Sakit Persahabatan. Observasi pada suspect yang hanya diketahui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News