Seorang WNI Asal Kapuas Hulu Kalbar Tewas Tenggelam di Malaysia

Dia menjelaskan dalam laporan yang diterima pihaknya hingga saat ini, dinyatakan bahwa korban bersama dengan seorang temannya pergi mencari ikan di Sungai Labuan Samajaya, Kuching.
Korban diketahui hilang saat berdiri di atas sampan bagian belakang sambil mengangkat jaring penangkap ikan yang terpasang di dalam sungai.
Sementara rekannya yang berada di depan dalam sampan yang sama, mengakui tidak mengetahui bahwa korban telah jatuh dan hilang.
Setelah itu, kata Budi, rekannya tersebut tidak melihat korban jatuh karena juga sedang mengangkat jaring dan menghadap ke depan. Setelah melihat ke belakang sampan ternyata korban telah hilang dan hanya melihat sandal di tempat korban berdiri.
"Dari koordinasi yang telah kami lakukan, kami juga mendapat kabar bahwa hilangnya korban itu sebelumnya telah diupayakan oleh kawannya untuk mencari," jelas Budi.
Namun, karena tidak dapat menemukannya hal itu dilaporkan ke pihak kepolisian Sarawak Malaysia. Dibantu Tim SAR Sarawak dan pihak terkait lainnya.
Kemudian, setelah satu malam akhirnya sekitar pukul 12.20 waktu Malaysia siang ini, korban ditemukan tiga meter dari korban jatuh dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Pihak Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat belum bisa diminta keterangan, terkait adanya seorang warga Kecamatan Embaloh Hulu wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang ditemukan meninggal dunia tenggelam di Sungai Labuan Samajaya, Kuching, Sarawak Malaysia. (antara/jpnn)
Seorang WNI asal Embaloh Hulu, Kapuas Hulu, Kalbar, ditemukan tewas tenggelam di Malaysia.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri
- Innalillahi, Santri Tenggelam di Bekas Galian Tanah Proyek Tol Ogan Ilir
- Anggota DPRD Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Bank Kalbar Segera Disidang
- Prabowo & Anwar Ibrahim Bahas Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump