Seorang WNI Ikut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat ET 302
Tipe pesawat sama dengan Lion Air JT 610
Berdasarkan data penerbangan pesawat dengan nomor registrasi ET-AVJ yang dirilis situs pelacakan pergerakan Flightradar24 mengungkapkan kecelakaan itu terjadi setelah pesawat ET 302 mengalami "kecepatan vertikal tidak stabil pasca lepas landas".
Sementara basis data penerbangan sipil dari Planespotters menunjukkan bahwa pesawat yang jatuh adalah unit pesawat baru yang dikirimkan Boeing ke maskapai Ethiopia Airlines pada pertengahan November 2018 dan merupakan model 737-800 MAX yang sama dengan penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh ke Laut Jawa pada bulan 29 Oktober 2018 lalu.
Merujuk pada data penerbangan yang dirilis Flightradar24, pengamat penerbangan Alvin Lie melihat ada kemiripan pola dari data penerbangan pesawat ET 302 dengan pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP sebelum mengalami kecelakaan.
"Pesawat Ethiopian Airlines itu kan baru menit ke-6 dia terbang, tapi sudah 8000 feet, dan kecepatannya juga tinggi. Kalau lihat grafiknya, pesawat itu naik cukup normal tapi kemudian level off dan sempat turun kemudian naik lagi, kemudian jatuh." kata Alvin Lie menjelaskan grafik yang dilihatnya dari laman Flight radar24.
Photo: sepatu anak diantara barang yang ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (ABC News: Anne Barker)“Kalau lihat polanya mirip dengan Lion Air PK-LQP yang ketinggiannya juga masih dibawah 10 ribu, baru 6000 kaki dan pesawatnya juga naik turun-naik turun, dan saya khawatir itu [ET-302] juga mengalami masalah pada flight control dan Fitur otomatisasi atau Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).” tambah Alvin Lie.
Hingga kini penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP masih belum rampung dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun menyikapi kemiripan dari dua peristiwa kecelakaan ini, Alvin Lie menyarankan agar institusi KNKT Indonesia memberi perhatian khusus terhadap kecelakan pesawat Ethiopia Airlines ini.
"Tentunya kedua lembaga investigasi kecelakaan, yakni KNKT Indonesia dan KNKT Etiopia bisa saling berkomunikasi dan berbagi informasi.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata