Sepakat Pangkas Proyeksi Cost Recovery

Anggota Badan Anggaran DPR Satya W. Yudha mengakui, pemangkasan cost recovery menjadi hanya USD 16 miliar sebenarnya memang tidak memiliki landasan yang kuat. Namun demikian, dia meminta pemerintah memahami keinginan DPR untuk menekan biaya sehingga ruang fiskal yang tersedia menjadi lebih luas.
"Jadi, itu tugas pemerintah nanti bagaimana bisa menggenjot lifting minyak, tetapi harus efisien," ujar legislator Fraksi Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, naiknya target lifting minyak dan pemangkasan cost recovery berimbas pada naiknya proyeksi penerimaan negara dari sektor migas. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengungkapkan, dengan perubahan beberapa asumsi sektor migas, pemerintah menaikkan target penerimaan sektor migas dari awalnya Rp 303 triliun menjadi Rp 326,96 triliun.
"Kenaikan penerimaan ini diharapkan bisa memperluas ruang fiskal bagi pemerintahan mendatang," ujarnya. (owi/c10/sof)
JAKARTA - Pemerintah dan DPR memangkas proyeksi cost recovery (biaya ditanggung pemerintah) minyak dan gas (migas). Target penerimaan di sektor sumber
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang