Sepakat Usung Oesman Sapta Cawapres Pendamping Jokowi
jpnn.com, TERNATE - Rapat koordinasi daerah DPD Partai Hanura Provinsi Maluku Utara sepakat mengusung Oesman Sapta Odang sebagai cawapres sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Rakorda Hanura Malut yang berlangsung di Hotel Bukit Pelangi Rabu (8/11) itu juga membahas penyiapan kader partai untuk maju di pemilihan legislatif 2019.
Dalam jumpa pers kemarin (9/11), Ketua DPD Hanura Malut Basri Salama mengatakan, alasan mendukung Ketum Hanura Oesman Sapta karena yang bersangkutan punya kapasitas dan pengalaman yang bisa diandalkan.
"Dia (Oesman,re) dekat dengan rakyat, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, DPR RI, dan jabatan-jabatan strategis lainnya. Karena itu, keputusan ini akan kami sampaikan ke beliau. Dari seluruh DPD Hanura di Indonesia baru DPD Malut yang putuskan mendukung Ketua Umum untuk dampingi Jokowi," katanya.
Sementara untuk Pileg 2019, Hanura Malut menyepakati semua pengurus partai tingkat kabupaten/kota untuk segera merekrut calon legeslatif (caleg).
"Semua DPC sudah siap untuk merektur caleg potensial. Kami yakin dengan semangat teman-teman bisa membawa Hanura sebagai pemenang tiga besar pada pemilu 2019 nanti," katanya optimis.
Sementara di Pilgub Malut 2018, Hanura Malut tetap komitmen mendukung wali Kota Ternate Burhan Abdurahman sebagai calon Gubernur Malut.
"Kami tidak mau membahas Pilgub secara rinci. Meski belum ada rekomendasi, Hanura tetap jelas ke Burhan,” tandas anggota DPD RI itu.
Dari seluruh DPD Hanura di Indonesia baru DPD Malut yang putuskan mendukung Oesman Sapta Odang sebagai cawapres pendamping Jokowi.
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- OSO Ungkap Keinginan Daud Yordan Lawan Pacquiao Jika Sukses Pukul KO Hernan Carrizo
- Hari Tamher-Aliah Sayuti Terima Dukungan PBB & Hanura pada Pilkada Kota Tual
- Soal Hanura Bergabung atau Tidak dengan Koalisi, OSO Beri Penjelasan Begini
- OSO Instruksikan Kader Memenangkan Calon Kepala Daerah yang Didukung Hanura
- Hanura Gelar Munas IV di Bali, OSO Bakal jadi Ketum Lagi?