Sepanjang 2017 sudah 36 Perusahaan Gulung Tikar di Batam
jpnn.com, BATAM - Kondisi perekonomian di Batam, Kepulauan Riau, sepanjang 2017 belum juga membaik.
Buktinya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat hingga Okotber ini sedikitnya ada 36 perusahaan yang gulung tikar alias tutup.
Jumlah ini mengalami peningkatan dari Mei lalu yakni 34 perusahaan.
"Ada dua perusahaan yang sudah mengkonfirmasi akan berhenti beroperasi dalam bulan ini dan tengah memasuki tahap penyelesaian hak karyawan," kata Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Jumat (6/10).
Dia menyebutkan satu perusahaan Sanmina dalam tahap penyelesaian hak pekerjanya, dari jumlah 190 karyawan, masih ada 21 karyawan lagi yang dalam proses penyelesaian, sedangkan sisanya sudah selesai.
Sedangkan satu perusahaan lainnya yakni Hymold juga telah mengkonfirmasi untuk berhenti beroperasi dalam tahun ini.
"Komunikasi terakhir mereka masih produksi bulan ini, mengenai hak karyawan juga dalam tahap, mayoritas pekerja mereka kontrak semua," ujarnya.
Rudi menyebutkan pihak perusahaan beralasan penutupan ini disebabkan tidak ada lagi pesanan yang masuk, sehingga perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasional.
Kondisi perekonomian di Batam, Kepulauan Riau, sepanjang 2017 belum juga membaik.
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- 85 Persen Masyarakat Tanjung Uncang Batam Solid Dukung Ansar Ahmad
- Pertumbuhan dan Pasar Properti Jakarta di Kuartal 3 Stabil
- Masyarakat Batu Ampar Batam Targetkan 80 Persen Suara untuk Kemenangan Ansar-Nyanyang
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur