Sepanjang 2022, Cemindo Gemilang Bukukan Pendapatan Rp 9 Triliun Lebih

Dengan kinerja yang bagus ini, Cemindo berhasil menempati peringkat 4 besar dari 8 perusahaan semen terbesar di Tanah Air berdasarkan market share.
Tercatat market share Cemindo di tahun 2022 sebesar 6,92% atau naik 0,7% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 6,19%.
Untuk posisi 3 besar, yakni Semen Indonesia Group SBI (ex Holcim), Indocement dan Conch total market share tahun 2022 sebesar 84,22%. Dan untuk market share 4 industri semen lainnya sebesar 8,86%.
Kinerja yang gemilang ini menunjukkan bahwa perusahaan semen dengan kode CMNT ini mampu bertahan dan bertumbuh sepanjang 2022 di tengah permintaan semen di Indonesia yang sedang menurun sebesar 2,9%, dari 65,2 juta ton menjadi 63,3 juta ton.
Tak hanya Indonesia, pasar utama Cemindo lainnya, yakni Vietnam juga mengalami stagnan.
Penurunan permintaan semen secara nasional tersebut disebabkan dampak dari perlambatan realisasi sejumlah proyek konstruksi karena pandemi Covid-19. Sementara, kenaikan harga jual rata-rata disebabkan oleh melonjaknya harga energi seperti BBM dan batubara.
Terkait kegiatan operasional pada 2022, terjadi kenaikan biaya energi dan pengangkutan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan biaya penjualan dan distribusi meningkat tajam pada 2022 dibanding sebelumnya.
Namun hal tersebut bisa teratasi atas keputusan tepat manajemen, yakni dengan mengamankan bahan baku dengan harga yang kompetitif, inovasi produk dan ditambah dengan sedikit kenaikan harga semen.
Sepanjang 2022, Cemindo Gemilang bukukan pendapatan Rp 9 Triliun lebih. Simak hasil public expose
- Penjualan Tumbuh 12 Persen, Cemindo Optimistis Hadapi 2025
- Hingga Februari 2025, SIG Pasok 76 Ribu Ton Semen Untuk Proyek Bendungan Sidan
- Komisi VI DPR Terpukau Inovasi Bata Interlock Presisi SIG, Dorong Perluasan Pasokan ke Pasar Nasional
- SIG Pasok Bahan Bangunan untuk Flyover Madukoro
- Program 3 Juta Rumah Diyakini Bakal Bantu Atasi Oversupply Semen
- Tingkatkan Efisiensi, Cemindo Konsolidasikan Fasilitas Pinjaman