Sepanjang Januari, Nyaris Setiap Hari Ada Perempuan Dibunuh
jpnn.com, JAKARTA - Aksi sadisme terhadap perempuan di Indonesia di awal 2018 ini makin parah dan meningkat tiga kali lipat. Sepanjang Januari ada 30 perempuan dibunuh.
"Artinya, rata rata setiap harinya ada perempuan Indonesia dibunuh," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Jumat (2/2).
Menurut Neta, pelakunya sebagian besar adalah orang dekat, mulai dari suami, pacar, selingkuhan maupun tetangga.
Berdasar data IPW, pembunuhan terhadap 30 perempuan pada Januari 2018 itu terjadi di 15 provinsi, dengan tingkat kesadisan yang luar biasa.
Di Grogol, Jakarta Barat, 2 Januari misalnya, NI disiram minyak tanah oleh suaminya IA. Saat hendak dibakar NI berhasil melarikan diri ke kantor polisi. Pada 4 Januari LR 21 yang lagi hamil disiksa dan diinjak-injak perutnya oleh suaminya Kas di Tanah Tinggi, Jakarta. Akibatnya bayinya tewas tapi nyawa LR berhasil diselamatkan.
Lain lagi dengan Karmi 40 di Magetan, Jawa Timur. Pada 12 Januari dia disiksa suaminya Sud 45. Kemaluannya dipukuli dengan martil. "Setelah tewas, martil tersebut diletakkan di atas kemaluan korban dan pelaku kabur," katanya.
Neta menuturkan, jumlah kasus pembunuhan perempuan ini meningkat tiga kali lipat lebih dibanding Januari 2017, yang hanya terjadi sembilan perkara.
Pada Januari 2017, pembunuhan pada perempuan menyebar di delapan daerah, yakni Jakarta, Sulsel, Banten, Bali, Papua Barat, Kepri, dan Riau. "Tapi di Jateng, pada satu kejadian pelakunya membunuh dua orang sekaligus," ujarnya.
Pelaku dari kekerasan terhadap perempuan ini sebagian besar adalah orang dekat, mulai dari suami, pacar, selingkuhan maupun tetangga.
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan
- Cerita Local Hero dari Badau, Berkontribusi pada Keluarga & Sekitar
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- Pemkot Tangsel & Mayarakat Bersinergi Wujudkan Ruang Kreasi Penyandang Disabilitas
- Pendanaan Startup Perempuan Masih Rendah, InnovateHer Academy 2.0 jadi Solusi