Separatis Muncul di Baubau
Bentuk Kepala Negara, Tak Akui Kepemimpinan SBY-Boediono
Selasa, 22 November 2011 – 00:32 WIB
Dalam organisasi tersebut, Ardiansya mengaku tidak mengakui kepemimpinan SBY - Budhiono sebagai presiden dan wakil presiden RI. Dijelaskan, dalam organisasi ini, dirinya mengakui membangun NKRI di dalam wilayah NKRI. Dengan mengganti kepengurusan lama yang telah ada sebelumnya.
"Memang kami membangun NKRI didalam NKRI. Kami mungkin bisa bohong kalau hanya berkata-kata. Tetapi yang tertulis itu memang kami tidak akui dengan kepemimpinan SBY-Budhiono saat ini. Namun untuk mempertanyakan permasalahan itu bisa langsung hubungi pemimpin kami Pak Syahrial karena kami ini hanya orang yang mencari nafkah saja," ujar Ardiansyah.
Untuk gaji yang diterima seluruh anggota BKNRI yang dibentuk oleh Syahrial ini, Ardiansyah mengaku bahwa gaji pusat sebesar 60 juta rupiah, untuk provinsi Rp 30 juta rupiah dan untuk kabupaten/kota sebesar 12 juta rupiah. "Gaji saya sebesar 60 juta rupiah, namun sampai saat ini saya belum menerima gaji tersebut. Sementara untuk biaya operasional menggunakan biaya pribadi yang bersifat swadaya," jelas Ardiansyah.
Dalam membangun organisasi BKNRI ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah Kota Baubau dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Baubau dan selanjutnya diteruskan kepada Walikota Baubau, Drs H MZ Amirul Tamim MSi. Sementara pihak Kesbangpol Kota Baubau setelah melakukan kroscek ke pusat terkait legalitas organisasi tersebut ternyata organisasi ini tidak terdaftar.
BAUBAU - Separatis tanpa kekerasan muncul di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Mereka sudah menunjuk kepala negara dan membentuk kabinet sendiri.
BERITA TERKAIT
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak