Separo Motif Batik Belum Dipatenkan
Jumat, 13 Juli 2012 – 08:14 WIB

Separo Motif Batik Belum Dipatenkan
SURABAYA - Potensi industri batik di Jatim cukup menjanjikan. Hampir di 38 kota atau kabupaten di Jatim memiliki produk batik masing-masing. Sayangnya, separo motif batik Jatim belum dipatenkan. Itu diungkapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim Nina Soekarwo.
"Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) motif batik ini sangat penting. Selain bisa meningkatkan daya saing juga diharapkan tidak akan ada lagi klaim kepemilikan motif batik," ujarnya saat ditemui di acara pembukaan gerai Paradise Batik di Surabaya kemarin.
Baca Juga:
Dia mengungkapkan potensi industri batik dan tenun Jatim menurut Nina cukup besar, berkisar 9.824 unit yang tersebar di Jatim. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak berkisar 29.571 orang.
Nina menambahkan, di Jatim terdapat sekitar 1.120 motif batik dari 38 kota atau kabupaten. Namun hanya 560 motif batik saja yang mau dipatenkan. Separonya tidak.. Sehingga di dalam produknya tidak mencantumkan label made in Indonesia. Padahal pemasarannya telah sampai Malaysia dan Singapura. "Tentu, hal ini sangat merugikan," katanya.
SURABAYA - Potensi industri batik di Jatim cukup menjanjikan. Hampir di 38 kota atau kabupaten di Jatim memiliki produk batik masing-masing. Sayangnya,
BERITA TERKAIT
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pembentukan Danantara untuk Menguatkan Kemandirian Energi Nasional
- Ananta Agung Junaedy: BPI Danantara Menjawab Tantangan Ekonomi Global
- Tokopedia-ShopTokopedia Hadirkan Lagi Ramadan Ekstra Seru, Simak Tren Belanja Jelang Puasa
- Midea Meresmikan Direct Service Center di Bekasi
- Sambut Danantara, Puskepi Yakin Aset Negara Bakal Dikelola secara Optimal