Separuh APBD Tak Terserap
Sabtu, 26 November 2011 – 11:03 WIB
Namun, menurut dia, untuk menyerap APBD masih ada waktu hingga Desember. "Kami masih berupaya menyerap dana APBD semaksimal mungkin. Dari proyek fisik hingga pengadaan untuk menghidari tingginya silpa," imbuhnya.
Baca Juga:
Pertengahan Desember, semua proyek di Kukar harus distop. "Pada tanggal 15 November semua proyek wajib dihentikan, supaya tak membludak akhir tahun surat pertangungjawaban (SPj) yang disampaikan masing-masing instansi," jelasnya.
Di lain hal, yang membuatnya heran banyak kalangan menyebut anggaran untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbesar. Padahal tidak, karena dari bagian keuangan melayani gaji pokok PNS hingga bupati. "APBD belanja PNS seolah-olah banyak, padahal tidak. Yang banyak itu untuk biaya pelatihan," tuturnya.
Ditanya soal penyaluran bantuan sosial (bansos), dia menyebut organisasi tak lagi diberi bansos. Keculi ada oranisasi cabang hingga pusat yang terdaftar. "Seperti Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) tetap mendapat bansos, karena organisasi ini terdaftar dari kabupaten, provinsi, hingga pusat," jelasnya.
TENGGARONG - Target realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar tahun ini, bakal meleset. Sejatinya pada Oktober lalu, APBD sudah
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan