Separuh Dari Pelaku Perdagangan Manusia di Australia Adalah Perempuan

Separuh Dari Pelaku Perdagangan Manusia di Australia Adalah Perempuan
Separuh Dari Pelaku Perdagangan Manusia di Australia Adalah Perempuan

Ia mengatakan, kisah dari banyak pelaku perempuan mengikuti pola yang sama.

"Mereka diharapkan untuk melayani klien pria, mereka tahu itu," katanya.

"Banyak yang datang dari latar belakang pekerja seks di negara asal mereka, yang adalah Thailand dalam banyak kasus."

"Mereka harus bekerja enam hari seminggu, semua penghasilannya dibayarkan untuk melunasi hutang mereka. Jadi mereka tidak menerima uang yang datang ke klien-klien itu."

Separuh Dari Pelaku Perdagangan Manusia di Australia Adalah Perempuan Photo: Alexandra Baxter dari Flinders University mengatakan banyak pelaku memiliki latar belakang pekerja seks. (Supplied)

Ia mengatakan para pelaku akan memiliki uang yang ditambahkan ke hutang mereka hanya untuk bisa makan.

"Mereka tidak memiliki paspor mereka sendiri, mereka tidak menerima uang dari klien, dan jika mereka membutuhkan uang untuk makanan, jumlah itu akan ditambahkan ke hutang mereka," katanya.

"Begitu mereka membayar hutang mereka, mereka kemudian bertahan di industri seks, menjadi germo dan membawa perempuan lain untuk kemudian dieksploitasi seperti mereka."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News