Separuh Dari Pelaku Perdagangan Manusia di Australia Adalah Perempuan

"Mereka masih memiliki keterampilan bahasa Inggris yang terbatas dan keterampilan perdagangan yang terbatas."
Menurut Badan Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC), "hampir setiap" negara di dunia terkena dampak perdagangan manusia dengan ribuan pria, perempuan dan anak-anak menjadi korban.
Associate Professor Flinders University dalam bidang Kriminologi, Marinella Marmo, mengatakan analisis studi kasus di Australia ini akan berdampak signifikan.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menunjukkan minat untuk membuat profil tak hanya korban yang diperdagangkan tetapi juga pelanggar hukum," kata Dr Marmo.
"Statistik menunjukkan bahwa hampir 3 dari 10 pelaku perdagangan manusia adalah perempuan."
"Studi Baxter menunjukkan bahwa [sebuah] pendekatan pencegahan sosial yang lebih inklusif mungkin diperlukan untuk meminimalkan siklus korban-pelaku di bidang perdagangan manusia."
Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya