Sepatu Cibaduyut Dilibas Produk China
Jumat, 17 September 2010 – 09:21 WIB
Sebagaimana diketahui pemberlakuan bea impor dalam zona Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) 0%-5% oleh pemerintah pada 2010 memang menjadi momok menakutkan bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Jawa Barat.
Baca Juga:
Untuk alas kakii, salah satu sentra yang terkena dampak langsung oleh pemberlakuan kebijakan tersebut adalah perajin alas kaki asal Cibaduyut. Mereka ini akan head-to-head langsung dengan produk alas kaki impor, salah satunya dari China. Sebelum gerbang ACFTA dibuka pun, sebenarnya produk alas kaki dari negeri tirai bambu tersebut sudah banyak membanjiri pasar-pasar di dalam negeri. Di Jabar saja, peredaran alas kaki Cina ini menembus pasar modern seperti mall hingga pasar tradisional. Malah, sandal dan sepatu Cina ini akan sangat mudah ditemui di pasar-pasar kaget di penjuru Kota Bandung.
Koordinator Perajin Sepatu Cibaduyut (PSC) Adeng Sugianto mengakui beratnya menghadang gempuran produk sepatu Cina, "Lain ceritanya kalau sepatu atau sandal tersebut membidik segmen kelas atas yang harganya di atas Rp.500.000 per pasangnya, sehingga tidak akan berhadapan langsung dengan sepatu Cibaduyut. Tapi ini mereka melepas harga yang jauh dibawah kita," kata Sugianto.
Sebagai contoh saja, sepatu sport atau casual asal Cina bisa didapatkan masyarakat dengan harga mulai Rp.40.000 per pasang dengan kualitas yang sudah bisa membuat si pembeli puas. Sedangkan untuk sepatu lokal, jelas harga akan sangat menentukan kualitas, sehingga masyarakat biasanya harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk mendapatkannya.
BANDUNG -- Pengrajin sepatu Cibaduyut terancam bangkrut. Serbuan produk Cina dengan kualitas yang sama namun harga lebih murah menjadi ancaman serius.
BERITA TERKAIT
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru