Sepatu Cibaduyut Dilibas Produk China
Jumat, 17 September 2010 – 09:21 WIB
"Kami akan sangat sulit untuk bisa bertahan memenangkan persaingan pasar bebas ini, karena kalau kami paksakan dengan cara menurunkan harga, itu malah akan merugikan usaha perajin sendiri," ujarnya.
Dampak terburuk dari pemberlakuan bea masuk impor 0% tersebut akan banyaknya perajin sepatu Cibaduyut yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing. Adeng sendiri memrediksikan sekitar 70% perajin sepatu dari total 300 perajin di wilayah tersebut akan berhenti.
Sentra sepatu Cibaduyut sendiri, katanya, sudah mengalami mati suri selama lebih dari satu dekade, terbukti dengan terhentinya aktivitas ekspor para perajin ke sejumlah negara Timur Tengah Kemudian pada pertengahan 2008-2009, perajin akhirnya mampu bangkit kembali atas inisiasi pemerintah yang mengeluarkan imbauan untuk memakai produk dalam negeri, salah satunya adalah sepatu.(adi)
BANDUNG -- Pengrajin sepatu Cibaduyut terancam bangkrut. Serbuan produk Cina dengan kualitas yang sama namun harga lebih murah menjadi ancaman serius.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 10 Juta Rokok Senilai Rp 4,79 Miliar Dimusnahkan, Ini Penjelasan Bea Cukai Yogyakarta
- Mengurangi Utang, LPKR Jual Saham Siloam Hospitals 18,57%
- Balai Ternak dan Rumah Kompos Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga Desa
- Anniversary Polytron ke-49 Hadirkan Pameran ‘Kisah Kita’ & Luncurkan Produk Terbaru
- Kemenkes Diminta Terbuka Soal Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
- Bank Sinarmas Raih 2 Penghargaan di Bangkok