Sepatu Michael Jordan di Final NBA Tahun 1998 Terjual Rp 33 Miliar
Sepatu yang dikenakan bintang bola basket NBA Michael Jordan telah terjual senilai $2,2 juta (sekitar Rp33 miliar) menjadikannya barang termahal yang dikenakan bintang olahraga yang dijual dalam lelang.
Lelang tersebut dilakukan secara online oleh rumah lelang Sotheby's yang berpusat di Loondon.
Sepatu merek Nike tersebut yang dinamai "Bred" Air Jordan 13 dipakai oleh Michael Jordan dalam pertandingan kedua dalam putaran final NBA tahun 1998 antara klub Chicago Bulls melawan Utah Jazz.
Jordan yang menjadi tulang punggung Bulls membawa klub tersebut merebut gelar keenam NBA yang merupakan gelar terakhir baginya.
Harga lelang ini kembali menunjukkan posisi Jordan sebagai atlet termahal dalam penjualan barang-barang yang dikenakannya dalam lelang.
Rekor sebelumnya juga adalah sepatu Jordan yang terjual senilai Rp22 miliar dalam lelang bulan September 2021.
Tahun lalu salah satu kaos yang dikenakan Jordan terjual seharga A$15,1 juta (sekitar Rp150 miliar) harga termahal yang pernah tercapai dalam pelelangan peralatan olahraga yang pernah dikenakan dalam pertandingan.
"Hasil penjualan hari ini yang melampaui rekor kembali membuktikan tingginya permintaan akan memorabilia olahraga yang dimiliki oleh Michael Jordan yang melampaui ekspektasi." kata Brahm Wachhter, direktur bidang lelang pakaian olahraga Sotheby's dalam sebuah pernyataaan.
Sepatu yang dikenakan bintang bola basket NBA Michael Jordan telah terjual senilai $2,2 juta (sekitar Rp33 miliar) menjadikannya barang termahal yang dikenakan bintang olahraga yang dijual dalam lelang
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia