Sepatu Siapa Takut
Oleh Dahlan Iskan
Saya bicara lewat layar HP. Dalam bahasa Turki. Hasil terjemahan Google.
Jalan di kota Ankara macet berat. Gara-gara hujan salju. Saya mau memotretnya. Tidak kelihatan apa-apa. Langit gelap.
Saya menghabiskan malam itu di hotel saja. Sepatu saya akan basah kalau bersalju-salju. Satu-satunya sepatu.
Kalau begini terus cuacanya ya sudah. Saya pesimistis besoknya bisa ke Konya.
Ya sudah.
Kan masih ada lusa.
Ternyata saya baca pengumuman resmi: besok sekolah libur. Universitas libur. Banyak kantor libur. Salju terlalu tebal.
Malam itu saya pilih ke gym. Bersepeda statis. Nyaris satu jam. Tidur pun ampun-ampun: nyenyak sekali.
Paginya saya ke gym lagi. Bayar utang dua hari. Mumpung gym-nya bagus sekali. Bisa sambil lihat salju dari kaca. Bisa lihat orang parkir di atas salju. Bisa lihat pohon-pohon terbebani salju.