Sepekan KPK Hattrick Operasi Senyap, Tepuk Tangan!

Sepekan KPK Hattrick Operasi Senyap, Tepuk Tangan!
Wali Kota Edy Rumpoko dibawa menuju Juanda Internasional Airport usai diperiksa oleh KPK dan Subdit Tipikor Polda Jawa Timur, kemarin, Sabtu (16/9/2017). FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos

“KPK bisa melakukan pencegahan dan pembinaan terhadap para pengawas internal,” tutur Boyamin.

Terpisah, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan, selama ini dalam laporan tren penanganan korupsi nasional, Jatim selalu menduduki posisi kedua atau ketiga.

“Itu berdasarkan laporan penanganan perkara korupsi yang dilakukan penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan,” ucap dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Jadi, jumlah perkara korupsi yang ditangani di Jatim cukup banyak. Namun, tidak hafal secara detail berapa jumlah perkaranya.

Terkait OTT yang sudah empat kali dilakukan KPK di Jatim, menurut dia, penangkapan itu bukan karena Jatim menjadi target, tapi karena adanya laporan dari masyarakat terkait tindak pidana korupsi.

Adnan mengatakan, mantan pimpinan KPK Bibit Samad Rianto pernah menyatakan bahwa korupsi terjadi di beberapa tempat.

Jika KPK mau mengungkap kasus dimana saja, hal itu bisa dilakukan, karena banyaknya korupsi yang terjadi. “Kepala daerah, DPRD dan jajarannya rentan melakukan korupsi,” urai dia.

Kejahatan kerah putih itu bisa dikikis, jika pemerintah daerah mempunyai komitmen melaksanakan pemerintahan yang bersih.

OTT KPK ke-15 ini mendekati jumlah operasi senyap 2016 yakni 17 kali. Artinya, KPK tinggal dua kali lagi melakukan OTT untuk menyamai prestasi sebelumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News